Campur Sari

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
cetakKirim ke TemanKirim ke AdminisatorKirim KomentarAmbil kode untuk halaman html
Program Jawami' al Kalim
CD ' DVD
    Program Jawami' al Kalim
    Program Jawami' al Kalim: merupakan ensiklopedi hadits yang mencakup 1400 refrensi buku hadits , 543 diantaranya masih dalam bentuk manuskrip yang belum dicetak dan diteliti juga disertai 70.000 biografi para perawi hadits dengan fasilitas tajhrij dan pencarian yang sangat bagus bagi para pelajar dan peneliti.

17 Feb 2012

Kapitalisasi Merembes ke Dunia Pendidikan

ZAMAN ini memang zaman 'edan'. Mungkin itu kalimat yang tepat untuk kehidupan sekarang. Pendidikan yang menjadi modal utama bagi kemajuan negara sudah dirasuki oleh kapitalis yang tentu saja dengan idealisme si pemilik modal sebagai penguasa.

Oleh karena itu, tidak heran jika kita melihat banyak masyarakat Indonesia tidak mengenyam atau melanjutkan pendidikan. Bukan karena mereka tidak mau sekolah, akan tetapi tidak mempunyai uang untuk membiayai sekolahnya. Padahal, pendidikan sejatinya adalah hak bagi semua masyarakat yang dilindungi oleh undang-undang. Pendidikan, bukanlah ajang untuk mencari keuntungan.

Mahalnya biaya pendidikan Indonesia terlebih perkuliahan dapat terbukti dari besar pendapatan domestik bruto yang dimiliki Indonesia sendiri. jika kita lihat PDB Indonesia, yang dihitung berdasarkan pada; konsumsi (rumah tangga dan negera), ekspor-impor, pertanian, industri, dan perdagangan. Indonesia, pada 2011 mengalami kenaikan/pertumbuhan ekonomi 6,4 persen. Hal ini dibuktikan dengan tingkat konsumsi rumah tangga sebesar 1,3 persen, konsumsi negara 26 persen, pertanian 24,3 persen, industri 15,4 persen, perdagangan 13,9 persen, dan ekspor-impor 19,1 persen.

Berdasarkan data di atas Indonesia yang memiliki PDB sebesar USD4.200 dengan biaya kuliah sebesar Rp15-20 juta per tahun adalah sangat mahal. Padahal Singapura yang memiliki PDB USD57.505 biaya perkuliahan disana Rp76,4 juta per tahun, dan Malaysia yang PDB-nya USD49.494, biaya perkuliahannya hanya Rp23,7 juta per tahun.

Seharusnya dengan PDB USD4.200, menurut asumsi peneliti, biaya pendidikan tinggi di Indonesia berada pada kisaran RP2-5 juta per tahun.

Data lain menyebutkan, bukan hanya tingkat pendidikan yang rendah, Indonesia juga memiliki kualitas yang tidak sebanding dengan mahalnya pendidikan. Walaupun Indonesia sudah mempunyai lebih dari 2.800 perguruan tinggi (hanya 82 perguruan tinggi negeri) dan meluluskan ribuan sarjana. Tapi karena kualitasnya kurang memadai sehingga banyak sarjana yang menganggur.

Saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 40 ribu sarjana yang menganggur atau pengangguran terselubung. Sebuah survei internasional baru-baru ini menunjukkan, peringkat Universitas Indonesia (UI) menurun menjadi ke urutan di bawah 250 di antara 8.000 universitas terkemuka di dunia. Tingkat ini berada di bawah Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kualitas perguruan tinggi lainnya di Indonesia tentu lebih rendah.

Rendahnya tingkat pendidikan dan kualitas pendidikan orang-orang Indonesia membuat mereka tak bisa bersaing di bursa tenaga kerja lokal dan internasional. Maka tidak heran jika dalam kancah internasional, rendahnya pendidikan dan kualitas tenaga kerja Indonesia membuat tenaga kerja Indonesia hanya laku sebagai pembantu rumah tangga di negara-negara lain.

Hal ini dapat membuktikan bahwa pemerintah tidak peduli dengan nasib kemakmuran bangsa. Kalimat "kemajuan suatu negara dapat dilihat dari seberapa jauh tingkat pendidikannya" hanyalah menjadi kalimat penghibur bagi Bumi Pertiwi ini.

Muchammad Yani
Akademi Pimpinan Perusahaan Kementrian Perindustrian, Jakarta
Jurusan Manajemen Pemasaran(//rfa)
Sumber: www.okezone.com 

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar teman-teman tentang blog ini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ganti Warna Background

Terima kasih atas kunjungan tamu saya yang istimewa, semoga ada manfaat yang bisa diambil

Followers

REAKSI ANDA TERHADAP BLOG INI

  ©Template by Blogger. Design By Palga