Pendidikan Anak bukan Hanya Tanggung Jawab Sekolah
Memasuki tahun ajaran baru 2010/2011 banyak anak –anak yang memasuki lembaga pendidikan formal
mulai dari Taman Kanak-kanak hingga perguruan tinggi, hal ini
menandakan bahwa orang tua berkeinginan agar anaknya dapat memperoleh
pendidikan yang layak, meskipun dalam memasuki suatu jenjang pendidikan
membutuhkan biaya yang tidak sedikit yakni mulai dari pengadaan baju
seragam, sepatu dan buku-buku yang diperlukan oleh si anak. Hal ini
tidaklah menjadi suatu rintangan bagi orang tua dalam memenuhi kebutuhan
pendidikan anaknya.
Saat orang tua menyerahkan anaknya kesuatu jenjang pendidikan mereka
berharap pihak sekolah yang akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
perilaku si anak, hal ini mungkin disebabkan keterbatasan orang dalam
memahami hal apa saja yang dapat mempengaruhi si anak.
Para pakar pendidikan sependapat bahwa ada berapa faktor yang dapat mempengaruhi pada perkembangan pendidikan si anak, yakni :
1. Keluarga
Keluarga merupakan pihak yang pertama memberikan pendidikan pada
seorang anak, dimana sejak si anak masih berada di dalam kandungan,
pihak orang tua telah memberikan pendidikan kepada si anak melalui
perilaku orang tua saat anak masih berada di dalam kandungan. Setelah
anak lahir juga orang tua telah mulai memberikan pendidikan kepada
anaknya, dimana sesaat setelah lahir anak diazankan itu tandanya kalimat
pertama yang didengar oleh si bayi adalah kalimah yang menyeru kepada
kebajikan.
Selanjutnya mulailah pendidikan dalam
keluarga berjalan, anak disusui selama 2 tahun saat menyusui wajah si
anak dengan wajah ibu yang melahirkannya hanya berjarak +
20 cm, sehingga anak akan lebih mengenal manusia yang telah membuatnya
lahir ke dunia dan disini satu pendidikan bahwa si anak diberikan
pendidikan untuk mengenal dekat orang tuanya dengan demikian si anak
punya kewajiban untuk berbakti kepada orang tua yang telah
melahirkannya.
Hari demi hari terus berjalan seiring waktu bayi yang tadinya tidak
bisa apa-apa secara bertahap mulai belajar berbicara dengan bahasa
pertama yang ia gunakan adalah bahasa ibu, sianak akan mencontoh setiap
sikap orang tua atau keluarganya (Parental trait), Bagaimana gaya khas dari orang tuanya, cara memandang sesuatu dan bagaimana ia memperlakuakan anaknya.
Orang tua atau keluarga harus dapat memahami bahwa jika sikap orang
tua yang terlalu mengekang dalam artian untuk untuk melindungi anak hal
ini juga dapat mengganggu perkembangan anak , demikian juga jika anak
terlalu dimanjakan ternyata berhubungan erat dengan perilaku dan
ketidakmampuan sosial anak dikemudian hari (hasil penelitian Chasen aliran Empirisme) Agar
anak dapat berkembang normal maka orang tua atau keluarga harus
memberikan pendidikan kepada anak yang sesuai dengan aturan dan
norma-norma agama sehingga anak akan berkembang sesuai dengan apa yang
diharapkan, dan selanjutnya orang tua hanya mengawasi dimana lingkungan
anaknya bergaul.
2. Lingkungan
Lingkungan murapakan faktor yang sangat basar pengaruhnya terhadap
perkembangan anak, dimana lingkungan akan memberikan pendidikan yang
akan berbeda dengan apa yang ada dalam keluarga sehingga lingkungan ini
akan mudah mempengaruhi pola atau sikap dari seorang anak bagaimana anak
dalam memamahami sesuatu yang terjadi disekitarnya itu merupakan
pendidikan yang dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang
mempengaruhi seorang anak menurut aliran Emperialisme yang dipelopori oleh John Lock (1632-1704) adalah lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan pendidikan atau sekolah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dan masa depan seorang anak Seorang
anak jika menempuh pendidikan di dalam satu bidang tertentu misalnya
dalam bidang ilmu politik, maka sikap atau perilaku si anak sangat
dipengaruhi oleh disiplin ilmu yang telah ia miliki, sehingga dalam
bersikasp jika di dunia pendidikan anak dididik dengan kasih sayang maka
si anak akan bisikap memahami diri dan jika anak dididik dengan
cemoohan maka anak juga akan belajar memaki. Maka dalam mendidik seorang
anak pihak sekolah sangat berhati-hati agar kelak si anak akan
menampakakkan bagaimana ia dididik di sekolah tempat ia belajar.
Lingkungan Masyarakat merupakan lingkungan yang mau tidak mau akan
mempengaruhi bagaimana perkembangan seorang anak hal ini kerena
lingkungan masyarakat langsung dapat dilihat dan dipelajari seorang
anak, bagaimana kebiasaan, adat, budaya, juga perilaku lingkungan tempat
anak bermain. Jika lingkungan masyarakat tempat seorang anak dibesarkan
merupakan lingkungan masyarakat yang gemar melakukan gotong royong maka
sianak akan bersikap saling tolong menolong, namun jika lingkungan
tempat anak dibesarkan merupakan lingkungan yang cuek maka anak akan
bersikap sombong terhadap orang lain demikian juga hal yang lain jika
lingkungan mengajarkan anak kebiasaan berbuat baik maka anak akan
bersikap baik namun sebaliknya jika lingkungan mengajarkan sifat yang
tidak baik maka anak juka akan berperilaku tidak baik.
Berdasarkan uraian di atas sebagai orang tua mari kita bersikap arif dan bijaksana dalam memberikan pendidikan kepada
anak-anak kita kerena mereka merupakan generasi masa depan sehingga
ada di pundak mereka masa depan dan kejayaan Negara dan agama, mari kita
bersama-sama mengarahkan generasi kita pada hal-hal positif dengan
harapan pada saatnya nanti genarasi kita merupakan generasi yang punya
moralitas tinggi jauh dari sikap atau budaya Kolusi, korupsi dan
nepotisme serta genarasi yang akan menolong sesamanya, amin. (Oleh Mus
Mulyadi/santunan)
Sumber: http://www.iri.or.id
Posting Komentar