Campur Sari

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
cetakKirim ke TemanKirim ke AdminisatorKirim KomentarAmbil kode untuk halaman html
Program Jawami' al Kalim
CD ' DVD
    Program Jawami' al Kalim
    Program Jawami' al Kalim: merupakan ensiklopedi hadits yang mencakup 1400 refrensi buku hadits , 543 diantaranya masih dalam bentuk manuskrip yang belum dicetak dan diteliti juga disertai 70.000 biografi para perawi hadits dengan fasilitas tajhrij dan pencarian yang sangat bagus bagi para pelajar dan peneliti.

23 Mar 2012

Sikap tidak jujur terhadap diri sendiri

 Rasulullah Shalllallahu 'Alaihi Wassalam bersabda :Artinya: Tidaklah salah seorang dari kalian dikatakan telah beriman, sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri. (HR. Bukhori dan Muslim). Hadits ini merupakan barometer keimanan setiap muslim, dan merupakan pedoman dan prinsip yang seharusnya dipegangi oleh setiap muslim dalam bergaul dan bermasyarakat, yaitu : sebelum kita mengucapkan perkataan atau bersikap kepada saudara kita, hendaknya kita selalu bertanya kepada hati nurani kita sendiri apakah saya suka bila diperlakukan dengan perlakuan yang akan saya lakukan ini?" Bila jawabannya adalah "Ya, saya suka", maka silahkan untuk dilakukan, dan bila ternyata jawabannya adalah "Tidak", maka jangan lakukan hal tersebut. Betapa indahnya pedoman dan prinsip yang beliau ajarkan kepada ummatnya.

Seandainya para da'i dan ustadz yang ada di negeri kita, terutama mereka yang mengaku ber manhaj salaf- mengamalkan prinsip ini, saya yakin, banyak permasalahan yang akan hilang dan sirna dengan sendirinya. Akan tetapi kenyataan yang ada sangatlah jauh dari apa yang diharapkan. Sebagai contoh : Yayasan "AL HARAMAIN"  yang ada dikota Riyadh, dalam beberapa periode memberikan sumbangan kepada setiap mahasiswa yang lulus dari Al Jami'ah Al Islamiyyah  di Madinah –tanpa terkecuali-, sumbangan berupa uang.
Dan hal ini berjalan beberapa tahun silam, dimulai pada kelulusan periode 1420-1421, dan beberapa periode selanjutnya. Besarnya sumbangan tersebut dari tahun ke tahun, berbeda-beda, kadang 1000 reyal, dan kadang 500 reyal.

Nah...Sekarang saya yakin, para pembaca pasti langsung bertanya, dan berkata, kalo demikian... alumni jami'ah yang sekarang sudah malang melintang berdakwah, menyerukan kepada manhaj salaf, dan mentahdzir setiap orang yang ada hubungan dengan Yayasan Al-Haramain,  juga menerima sumbangan tersebut ???!! Maka jawaban pertanyaan ini –dan saya tahu sendiri- adalah  : "Ya,  mereka menerima itu semua dengan kedua tangan terbuka, dan tanpa sedikit ada keragu-raguan". Pada beberapa tahun silam, ada dua orang alumni jami'ah –yang sekarang ini dengan lantang mentahdzir  setiap orang yang menerima sumbangan dari yayasan Al Haramain- setelah menerima sumbangan sebesar: 1.000,-Reyal, mereka ditanya oleh salah seorang kawan : Kenapa kok mau menerima sumbangan tersebut, bukankah itu dari Al Haramain?, keduanya dengan sangat lugu berkata : "Lho...kami tidak tahu kalo itu dari Al Haramain". Tentu kita tidak akan begitu mudah percaya, karena sumbangan macam ini sudah berjalan beberapa periode sebelumnya. Dan yang mengherankan pula, setelah keduanya tahu, bahwa sumbangan itu berasal dari Al Haramain, keduanya tetap dengan erat-erat mengantongi sumbangan tersebut, dengan harapan jangan sampai ada satu reyal-pun yang jatuh dari sakunya.

Contoh lain : Pada 9 tahun silam, mahasiswa salafiyyin Indonesia di Al Jami'ah Al Islamiyyah , mengukir kan
sebuah sejarah baru dalam hal pengiriman kitab ke negara mereka Indonesia, yaitu dengan dikirimkan secara kolektif dengan menggunakan kontainer (ini adalah awal pengiriman kitab dengan cara ini di Al Jami'ah Al Islamiyyah ). Pengiriman tersebut didanai oleh Yayasan IHYA `UT TUROTS yang ber markaskan di negara Kuwait. Pada kesempatan ini saya ingin bertanya kepada para alumni Al Jami'ah Al Islamiyyah  yang telah malang melintang di medan dakwah, dan mentahdzir setiap orang yang ada hubungan dengan Yayasan Al Haramain dan Yayasan Ihya `ut Turots : "Kenapa, masing-masing antum tidak mentahdzir  diri antum; karena telah menerima sumbangan dari Al Haramain dan Ihya'ut Turots ?? Apakah Al Haramain & Ihya' at-Turots menjadi yayasan salafy, bila yang menerima sumbangan adalah antum sendiri, dan menjadi yayasan kholafy / surury, bila yang menerima adalah anak-anak yatim, atau orang selain antum??!. Ataukah barometer salafy antum yang berwarna-warni?" 

Contoh lain : Tatkala hangat per masalahan jihad di pulau Maluku, ada salah seorang ustadz besar yang memberanikan diri melayangkan surat untuk bertanya akan hukum hal ini kepada Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dan tatkala jawaban beliau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka fatwa syekh tersebut, lenyap entah kemana...., Saya tidak tahu, apakah fatwa tersebut telah ditelan bumi, atau ditelan ambisi.

Oleh karena itu –menurut hemat saya- menumbuhkan rasa malu pada diri sendiri adalah penting perannya dalam kehidupan seorang muslim. Diriwayatkan dari sahabat An Nawwas bin Sam'an, beliau berkata:Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shalllallahu 'Alaihi Wassalam tentang Al Bir (perbuatan baik) dan Al Itsm
(perbuatan dosa), maka beliau bersabda:"Al Birru adalah akhlaq / budi pekerti yang baik, dan Al Itsmu adalah segala yang engkau merasakan adanya kejanggalan dan keragu-raguan dalam dadamu (hatimu), dan engkau merasa tidak suka bila diketahui oleh orang lain. (HR. Muslim)
Diambil dari : http://dear.to/abusalma

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar teman-teman tentang blog ini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ganti Warna Background

Terima kasih atas kunjungan tamu saya yang istimewa, semoga ada manfaat yang bisa diambil

Followers

REAKSI ANDA TERHADAP BLOG INI

  ©Template by Blogger. Design By Palga